Tuesday, March 21, 2017

Karakteristik PTK


A. Bentuk PTK
Seperti yang telah disampaikan pada postingan Pengertian PTK, Penelitian tindakan kelas (PTK) tidak seperti penelitian formal umumnya. Namun PTK juga memiliki bentuk seperti penelitian formal. Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya ada dua bentuk PTK:
  1. PTK Individual, seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri atau kelas orang lain dengan mengajak guru lain atau pakar sebagai kolaboratornya.
  2. PTK Kolaboratif, beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan di antara anggota melakukan kunjungan antar-kelas.

B. Karakteristik PTK
Untuk membedakan PTK dari penelitian lain, berikut ini karakteristik PTK, antara lain:
  1. PTK terikat siklus-siklus (perencanaan, pemberian tindakan, pengamatan dan refleksi) sebagai prosedur baku penelitian.
  2. PTK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu (misalnya 2/3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang diperlukan
  3. Hasilnya tidak untuk digeneraliasi meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain dan di tempat lain yang konteksnya mirip.
  4. Guru sebagai peneliti sekaligus pelaku perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni sebagai orang yang meneliti sekaligus yang diteliti pula. 
  5. PTK memandang pembelajaran menurut sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan hal yang diteliti; bukan menurut sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti.
  6. Dalam pelaksanaan PTK selalu terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian.
  7. PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru; tidak menggarap masalah-masalah besar.
  8. Pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan, dan tercapainya tujuan penelitian.
  9. PTK hanya menuntut penggunaan statistik yang sederhana, bukan yang rumit.
  10. Bermaksud mengubah kenyataan, keadaan dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis. Sehingga membantu pendidik untuk menjadi lebih sadar terhadap masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru dan siswa di kelas.
  11. Fokus penelitian yang dilakukan hanya merupakan pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan untuk mengatasi masalah.
  12. Bersifat refleksi diri/evaluasi diri (self-reflective/ self-evaluation).
  13. Masalah penelitian dianggap dari peristiwa yang mengganggu peneliti dalam pembelajaran sehari-hari, misalnya strategi pembelajaran.


EmoticonEmoticon